Mi Nam terjatuh pingsan dipangkuan Tae Kyung karena tersengat listrik. Mereka dalam keadaan seperti itu sampai pagi. Ketika manager Ma berniat membangunkan Mi Nam yang sudah tinggal satu kamar dengan Tae Kyung.
Manager Ma kaget melihat posisi tidur Mi Nam dan Tae Kyung dan anehnya Tae Kyung sama sekali tidak terbangun dari tidurnya. Manager Ma menemukan alat kejut listrik di lantai, lalu dia keluar membawa alat itu dan mulai memikirkan apa yang terjadi dengan berimajinasi. Manager Ma berpikir bahwa Tae Kyung sudah menggoda Mi Nam, tapi beberapa detik kemudian dia berpikir kalau Mi Nam lah yang menggoda Tae Kyung.
Mi Nam mulai sadar dan dia terjatuh duduk di lantai, Bibi Mi Ja (bibinya Mi Nam) datang untuk membangunkan mereka.
“Kenapa kau belum bangung..” kata Bibi Mi Ja
“Mi Nam bangun.. ayo turun dan makan” ajak bibi pada Mi Nam.
“Astaga! Dia yang jadi pemimpin tapi dia yang terakhir” kata bibi melihat Tae Kyung yang masih tidur.
Bibi Mi Ja menepuk pantat Tae Kyung untuk membangunkannya dan Tae Kyung seketika itu juga terbangun, dia terkejut. Bibi Mi Ja membawa Mi Nam keluar dan meminta Tae Kyung cepat turun. Tae Kyung hanya memandangnya dengan perasaan aneh (baru kali ini ada yang berani nepok pantatnya Tae Kyung, hehehe).
“Kenapa kau belum bangung..” kata Bibi Mi Ja
“Mi Nam bangun.. ayo turun dan makan” ajak bibi pada Mi Nam.
“Astaga! Dia yang jadi pemimpin tapi dia yang terakhir” kata bibi melihat Tae Kyung yang masih tidur.
Bibi Mi Ja menepuk pantat Tae Kyung untuk membangunkannya dan Tae Kyung seketika itu juga terbangun, dia terkejut. Bibi Mi Ja membawa Mi Nam keluar dan meminta Tae Kyung cepat turun. Tae Kyung hanya memandangnya dengan perasaan aneh (baru kali ini ada yang berani nepok pantatnya Tae Kyung, hehehe).
Semua anggota A.N.JELL sedang sarapan ketika Tae Kyung datang. Bibi Mi Ja meminta Tae Kyung untuk makan tapi Tae Kyung bilang kalau dia tidak sarapan dan hanya minum air putih saja.
“Bibinya Mi Nam?” kata Tae Kyung
“Karena kita akan tinggal bersama untuk sementara waktu, aku memiliki peraturan, jadi dengarkan baik-baik” kata Tae Kyung lagi.
” Pertama, jangan menyentuhku kapanpun kau…! kata Tae Kyung. Sebelum Tae Kyung menyelesaikan ucapanya Bibi Mi Ja menepuk pantat Tae Kyung lagi (again..gila juga nih bibi). Tae Kyung terkejut akan kejadian itu dan semua anggota A.N.JELL serta manager Ma melihat ke arah Tae Kyung dengan terkejut.
“Jangan katakan tentang peraturan kepada orang dewasa” kata Bibi Mi Ja Sementara itu, Tae Kyung masih shock dan gemetaran memegang pantatnya sendiri. Tae Kyung menoleh ke arah anggota A.N.JELL lainnya yang langsung kembali makan dan berhenti melihat Tae Kyung. Tae Kyung pergi meninggalkan meja makan. Jeremy berkata kalau Bibi Mi Ja itu hebat bisa menepuk pantat Tae Kyung.
“Bibinya Mi Nam?” kata Tae Kyung
“Karena kita akan tinggal bersama untuk sementara waktu, aku memiliki peraturan, jadi dengarkan baik-baik” kata Tae Kyung lagi.
” Pertama, jangan menyentuhku kapanpun kau…! kata Tae Kyung. Sebelum Tae Kyung menyelesaikan ucapanya Bibi Mi Ja menepuk pantat Tae Kyung lagi (again..gila juga nih bibi). Tae Kyung terkejut akan kejadian itu dan semua anggota A.N.JELL serta manager Ma melihat ke arah Tae Kyung dengan terkejut.
“Jangan katakan tentang peraturan kepada orang dewasa” kata Bibi Mi Ja Sementara itu, Tae Kyung masih shock dan gemetaran memegang pantatnya sendiri. Tae Kyung menoleh ke arah anggota A.N.JELL lainnya yang langsung kembali makan dan berhenti melihat Tae Kyung. Tae Kyung pergi meninggalkan meja makan. Jeremy berkata kalau Bibi Mi Ja itu hebat bisa menepuk pantat Tae Kyung.
Manager Ma lega setelah tahu dari Mi Nam apa yang terjadi. Manager Ma bertanya bagaimana perasaan Mi Nam. Mi Nam menjawab bahwa dia merasa lemah. Manager Ma menyarankan Mi Nam untuk banyak minum air putih.
Shin Woo datang menemui Mi Nam dan bertanya apakah tidurnya nyenyak. Shin Woo merasa khawatir karena Mi Nam tinggal bersama Tae Kyung. Mi Nam menjawab bahwa dia melakukan kesalahan kecil (kesetrum-red) tapi sudah dibereskan semuanya tanpa sepengetahuan Tae Kyung, selain itu Mi Nam merasa baik-baik saja. Shin Woo merasa lega karena ternyata Mi Nam tidak benar-benar menganggap Tae Kyung sebagai seorang pria. Mi Nam menyesali atas kejadian kemarin. Dan Shin Woo berkata tidak apa-apa.
“Aku gusar karena dia bersama dengan pria lain, tapi kelihatanya dia tidak benar-benar akan menganggap dia sebagai seorang pria, jadi aku sudah lega” kata Shin Woo
“Untuk orang sekeren dirimu, dia pasti menyukaimu” kata Mi Nam tersenyum.
“Benar, aku percaya padamu, kau tidak bisa melupakan apa yang baru saja kau katakan, atau membatalkan perkataanmu. Janji!” Shin Woo mengulurkan jari kelingkingnya.
Mi Nam ragu untuk mengulurkan jari kelingkingnya dan berkata , “mungkin masih ada yang tertinggal (listrik di badan Mi Nam)”, tapi Shin Woo tidak mempedulikan kata-kata Mi Nam dan langsung mengaitkan kelingkingnya ke kelingkingnya Mi Nam. Sambil memegang dadanya, Mi Nam berkata “huh, aku tidak apa-apa, tidak ada yang berubah”. Shin Woo bertanya “tentang apa?”.
” Ah, sesuatu terjadi padaku, tapi aku sudah minum banyak air, jadi aku tidak apa-apa” jawab Mi Nam.
“Kalau begitu kau minum teh” Shin Woo menawarkan tehnya dan Mi Nam pergi untuk mengambil makanan ringan untuk dimakan bersama.
“Aku gusar karena dia bersama dengan pria lain, tapi kelihatanya dia tidak benar-benar akan menganggap dia sebagai seorang pria, jadi aku sudah lega” kata Shin Woo
“Untuk orang sekeren dirimu, dia pasti menyukaimu” kata Mi Nam tersenyum.
“Benar, aku percaya padamu, kau tidak bisa melupakan apa yang baru saja kau katakan, atau membatalkan perkataanmu. Janji!” Shin Woo mengulurkan jari kelingkingnya.
Mi Nam ragu untuk mengulurkan jari kelingkingnya dan berkata , “mungkin masih ada yang tertinggal (listrik di badan Mi Nam)”, tapi Shin Woo tidak mempedulikan kata-kata Mi Nam dan langsung mengaitkan kelingkingnya ke kelingkingnya Mi Nam. Sambil memegang dadanya, Mi Nam berkata “huh, aku tidak apa-apa, tidak ada yang berubah”. Shin Woo bertanya “tentang apa?”.
” Ah, sesuatu terjadi padaku, tapi aku sudah minum banyak air, jadi aku tidak apa-apa” jawab Mi Nam.
“Kalau begitu kau minum teh” Shin Woo menawarkan tehnya dan Mi Nam pergi untuk mengambil makanan ringan untuk dimakan bersama.
Di dapur Mi Nam bertemu dengan Tae Kyung.
“Kau bilang kau dekat dengan Shin Woo, dan kurasa itu benar” kata Tae Kyung.
“Kenapa tidak tinggal di kamarnya daripada tinggal di kamarku?” tanya Tae Kyung.
“Shin Woo adalah seorang pria” jawab Mi Nam (hey Mi Nam, Tae Kyung juga seorang pria, heheh)
“Kau seorang pria juga” kata Mi Nam baru sadar.
“Ah, benar dan Go Mi Nam adalah seorang pria juga” jawab Tae Kyung.
“Karena kita berdua laki-laki, bukankah karena itu kita tidur dengan nyenyak di kamar yang sama” lanjut tae Kyung.
“Benar, aku harus ambil makanan ringan untuk berbagi dengan Shin Woo” jawab Mi Nam gugup. Tae Kyung baru sadar kenapa semalam ia tidur begitu nyenyak tapi Tae Kyung berpikir bahwa itu semua karena dia berjalan jauh sebelumnya.
“Kau bilang kau dekat dengan Shin Woo, dan kurasa itu benar” kata Tae Kyung.
“Kenapa tidak tinggal di kamarnya daripada tinggal di kamarku?” tanya Tae Kyung.
“Shin Woo adalah seorang pria” jawab Mi Nam (hey Mi Nam, Tae Kyung juga seorang pria, heheh)
“Kau seorang pria juga” kata Mi Nam baru sadar.
“Ah, benar dan Go Mi Nam adalah seorang pria juga” jawab Tae Kyung.
“Karena kita berdua laki-laki, bukankah karena itu kita tidur dengan nyenyak di kamar yang sama” lanjut tae Kyung.
“Benar, aku harus ambil makanan ringan untuk berbagi dengan Shin Woo” jawab Mi Nam gugup. Tae Kyung baru sadar kenapa semalam ia tidur begitu nyenyak tapi Tae Kyung berpikir bahwa itu semua karena dia berjalan jauh sebelumnya.
Yoo He Yi tiba di kantor manajemen A.N dan menemui presiden Ahn. Ia beralasan memberikan tiket VIP untuk film terbarunya pada presiden dan memintanya untuk membawa beberapa bintangnya, Presiden Ahn dengan senang akan membawa mereka.
He Yi jelas ingin menemui Tae Kyung, ia tahu Tae Kyung di studio. Dia dan Stylist Wang melihat Tae Kyung menyelesaikan lagu “Without words/maldo eopsi” (lagu yang dibawain Mi Nam), Tae Kyung benar-benar konsentrasi sehingga tidak menyadari kehadiran mereka. Ekspresinya berubah saat melihat kedatangan He Yi. He Yi mencoba masuk ke dalam studio, tapi pintunya dikunci dan Tae Kyung cuek saja.
He Yi kesal dan dia menulis di kertas, dia minta Tae Kyung untuk membuka pintunya. Tapi Tae Kyung menolaknya, He Yi menulis, “Aku datang untuk mencari tahu siapa gadis itu.” Tae Kyung menyeringai, “Kau tidak akan bisa mencarinya.” He Yi menulis lagi “Aku tidak akan tinggal diam.”
Ini membuat Tae Kyung tertarik, Tae Kyung mendekat dan melihat He Yi salah tulis, maka Tae Kyung menulisnya lagi dengan terbalik di kaca agar He Yi lihat dengan ejaan yang benar. Ini membuat marah Heyi. Lalu Tae Kyung menambahkan tulisan di kaca : “CCTV dan sebuah panah menunjuk ke atas.” He Yi pergi dengan kesal, Tae Kyung heran mengapa He Yi datang ke studio.
He Yi menemui Mi Nam di studio tari.
“Go Mi Nam, aku ingin bertemu denganmu, Go Mi Nam aku ini penggemarmu” kata He Yi.
“Terima kasih” kata Mi Nam.
He Yi mengajak Mi Nam untuk berfoto bersama. Saat akan berfoto He Yi berkata ” kau tidak terlihat seperti seorang laki-laki” Mi Nam gugp dan berkata “apa yang kau bicarakan?”. “kenapa kau terkejut” lanjut he Yi.
“Go Mi Nam, aku ingin bertemu denganmu, Go Mi Nam aku ini penggemarmu” kata He Yi.
“Terima kasih” kata Mi Nam.
He Yi mengajak Mi Nam untuk berfoto bersama. Saat akan berfoto He Yi berkata ” kau tidak terlihat seperti seorang laki-laki” Mi Nam gugp dan berkata “apa yang kau bicarakan?”. “kenapa kau terkejut” lanjut he Yi.
Manager Ma berkata kalau mereka sudah berhasil karena Peri Korea (Yoo He Yi) adalah penggemar Mi Nam berarti negeri ini sudah mencintai Mi Nam. Tapi Mi Nam berpikir bahwa dia tidak punya pesona seorang pria. Manager Ma berkata kalau Tae Kyung menyukai He Yi dan dia mendengarnya dari presiden Ahn, Mi Nam sedikit terkejut mendengarnya. Mi Nam memegang dadanya lagi dan berpikir itu karena kesetrum dan memutuskan untuk minum banyak air, Mi Nam merasa iri terhadap He Yi.
He Yi juga merasa iri dan mulai membenci Mi Nam saat melihat semua anggota A.N.JELL memperlakukan Mi Nam dengan baik. manager Ma datang minta berfoto bersama He Yi. Saat akan berfoto manager Ma membatalkannya karena melihat Mi Nam akan pergi dan itu membuat He Yi kesal. He Yi melihat saat presiden Ahn membawa A.N.JELL untuk makan siang, dan berkata bahwa Mi Nam berpura-pura seperti pria tapi diperlakukan seperti seorang putri. Jika Mi Nam terbukti bahwa ia seorang wanita, Mi Nam akan kehilangan segalanya. Heyi bertanya pada dirinya, “Kapan aku akan menyelesaikannya?”.
Direstoran tempat Mi Nam makan bersama A.N.JELL dan presiden Ahn serta manager Ma. presiden Ahn bertanya kepada Tae Kyung kapan dia akan menjelaskan berita dia dengan He Yi. Tae Kyung berkata tidak ada apa-apa diantara mereka. Presiden Ahn bertanya lagi bagaimana dengan Mo Hwa Ran. Tae Kyung menjawab dia tidak tertarik dan memintanya untuk mencari orang lain saja.
Mi Nam memikirkan He Yi. Jeremy datang dan duduk di bangku kedua setelah Mi Nam.
“Go Mi Nam apa kau minum air lagi? kau sudah sakit apa yang kau lakukan dengan minum air saja, makan yang banyak makanan yang bergizi” tanya Jeremy
Jeremy melihat piring Mi Nam yang masih kosong dan memberikan piringnya yang penuh makanan pada Mi Nam dan berkata ” Go Mi Nam, jangan sakit. makanlah ini dulu” kata jeremy
“Jeremy, pria secara alamiah menyukai gadis cantik kan? Kau juga kan?” tanya Mi Nam
Jeremy masih memikirkan kebingungannya dan ia berkata dengan tegas “Tentu saja! Karena aku pria, aku hanya menyukai wanita yang benar2 cantik! Hanya wanita dengan wajah yang benar-benar cantik dan bertubuh indah? apa kau pikir aku suka pria seperti dirimu?”
“benar.. aku seorang pria” kata Mi Nam
“Go Mi Nam, kenapa kau lakukan ini padaku? (mereka berdua sepertinya ga nyambung ngomongnya karena Jeremy berpikir dia menyukai Mi Nam sedangkan Mi Nam hanya bertanya, hehehe) Karena kesal Jeremy mengambil kembali piringnya dari Mi Nam dan memakannya (Jeremy barang yang sudah diberikan pantang diambil kembali, hehehe)
“Go Mi Nam apa kau minum air lagi? kau sudah sakit apa yang kau lakukan dengan minum air saja, makan yang banyak makanan yang bergizi” tanya Jeremy
Jeremy melihat piring Mi Nam yang masih kosong dan memberikan piringnya yang penuh makanan pada Mi Nam dan berkata ” Go Mi Nam, jangan sakit. makanlah ini dulu” kata jeremy
“Jeremy, pria secara alamiah menyukai gadis cantik kan? Kau juga kan?” tanya Mi Nam
Jeremy masih memikirkan kebingungannya dan ia berkata dengan tegas “Tentu saja! Karena aku pria, aku hanya menyukai wanita yang benar2 cantik! Hanya wanita dengan wajah yang benar-benar cantik dan bertubuh indah? apa kau pikir aku suka pria seperti dirimu?”
“benar.. aku seorang pria” kata Mi Nam
“Go Mi Nam, kenapa kau lakukan ini padaku? (mereka berdua sepertinya ga nyambung ngomongnya karena Jeremy berpikir dia menyukai Mi Nam sedangkan Mi Nam hanya bertanya, hehehe) Karena kesal Jeremy mengambil kembali piringnya dari Mi Nam dan memakannya (Jeremy barang yang sudah diberikan pantang diambil kembali, hehehe)
Reporter Kim datang ke kantor management A.N dan bertanya pada fan apakah mereka melihat He Yi bersama Tae Kyung, tapi Sa Yu Ri (ketua kelompok fan A.N.JELL) melarang aak buahnya untuk berbicara dan berkata bahwa mereka akan menjaga kehidupan pribadi oppa mereka. Gadis-gadis itu sedang melihat foto-foto yang diambil saat Festival Asia dan reporter Kim juga ikut melihatnya dia melihat satu foto yang ada gambar Mi Nam yang menyamar jadi wanita (eh, bukannya Mi Nam itu Wanita, hehehe) dan merasa curiga bahwa ada gadis lain. Reporter Kim merebut foto2 mereka dan lari sambil berteriak, “Jadi ada gadis lain? Siapa dia?”
Saat makan siang, presiden Ahn mengumumkan bahwa Mi Nam akan mulai aktifitas baru. Sebelum A.N.JELL meluncurkan album ke-6nya, dan mereka akan mengeluarkan single album untuk Mi Nam, menampilkan satu lagu yang sempurna dari karya Tae Kyung.
Manager Ma dan Mi Nam berbicara dengan Tae Kyung
Manager Ma bertanya pada Tae Kyung ” hei kau tau jika dia mengeluarkan album solo, dia harus mulai mempromosikannya? Bagaimana dia bisa melakukannya sendiri? Bukankah kau sepertinya bisa membantunya? Tae Kyung sebelum album keenam dikeluarkan Mi Nam (Mi Nam asli) akan kesini, dia akan datang, Tae Kyung ini bantuan terakhir yang aku minta, bertahan saja sampai nanti, aku akan memohon, tolong.
“Dalam situasi kacau yang disebabkan kalian berdua, aku sedang memikirkannya, kau bisa menyanyikan laguku?” tanya Tae Kyung pada Mi Nam
“aku…” kata Mi Nam
“jika kau bisa menyanyi..tinggal. Jika tidak, pergi saja” kata Tae Kyung
Manager Ma bertanya pada Tae Kyung ” hei kau tau jika dia mengeluarkan album solo, dia harus mulai mempromosikannya? Bagaimana dia bisa melakukannya sendiri? Bukankah kau sepertinya bisa membantunya? Tae Kyung sebelum album keenam dikeluarkan Mi Nam (Mi Nam asli) akan kesini, dia akan datang, Tae Kyung ini bantuan terakhir yang aku minta, bertahan saja sampai nanti, aku akan memohon, tolong.
“Dalam situasi kacau yang disebabkan kalian berdua, aku sedang memikirkannya, kau bisa menyanyikan laguku?” tanya Tae Kyung pada Mi Nam
“aku…” kata Mi Nam
“jika kau bisa menyanyi..tinggal. Jika tidak, pergi saja” kata Tae Kyung
Mi Nam bertanya pada manager Ma “apa yang akan terjadi jika aku nyanyikan lagu itu?”
manager Ma mengajak Mi Nam melihat satu pertunjukan musik di tv dan mengatakan kalau Mi Nam akan jadi selebriti sesungguhnya dan Mi Nam merasa ragu akan kemampuannya.
manager Ma mengajak Mi Nam melihat satu pertunjukan musik di tv dan mengatakan kalau Mi Nam akan jadi selebriti sesungguhnya dan Mi Nam merasa ragu akan kemampuannya.
Shin Woo datang menemui Mi Nam dan bertanya apa Mi Nam gugup dan dia menenangkan Mi Nam agar tidak cemas, mereka akan mendukung Mi Nam. Mi Nam masih ragu dan bertanya apakah orang-orang akan menyukainya. Shin Woo menjawab bahwa ” aku akan selau bertepuk tangan, memuji dan tersenyum pada Mi Nam, bagus kan?” (Kang Shin Woo and Yoon Ji Hoo BBF sama-sama melakukan apapun untuk orang yang dicintai meski terluka diakhir, poor Shin Woo) ” kau sangat ramah, seperti orang yang sudah membesarkan aku” kata Mi Nam
“apakah gereja Myungdong sangat jauh dari sini?” tanya Mi Nam
“Gereja Myung dong? tidak terlalu jauh, kau ingin aku membawamu?”tanya Shin Woo
“tidak usah, kau selalu menyenagkan jadi aku berterimakasih” jawab Mi Nam.
“apakah gereja Myungdong sangat jauh dari sini?” tanya Mi Nam
“Gereja Myung dong? tidak terlalu jauh, kau ingin aku membawamu?”tanya Shin Woo
“tidak usah, kau selalu menyenagkan jadi aku berterimakasih” jawab Mi Nam.
Manager Ma mengejar Tae Kyung yang hendak keluar dan berkata kalu dia akan berlutut. tapi tae Kyung tidak memperdulikannya. manager ma menerima sms dari Mi nam ” Manager Ma, aku pergi menemui suster kepala, maafkan aku yang pergi tanpa memberitahumu” manager Ma lemas membacanya dia pun jatuh ketanah. Manager Ma salah kira, dia kira Mi Nam mau pergi selamanya padahal cuma pengen ketemu suster kepala, hehehe. Tae Kyung melihatnya dan bertanya ada apa. Manager Ma menjawab “Go Mi Nam pergi”
Di dalam mobil Tae Kyung berkata “Go Mi Nam.. pergi, Go Mi Nam pergi seperti itu”. Tae Kyung memutuskan untuk mencari Mi Nam.
Di dalam mobil Tae Kyung berkata “Go Mi Nam.. pergi, Go Mi Nam pergi seperti itu”. Tae Kyung memutuskan untuk mencari Mi Nam.
Mi Nam sedang menunggu bis dia berpakaian seperti wanita dan rambutnya diekstention (jadi cantik banget). Mi Nam mendapat telepon dari Tae Kyung (hey Mi Nam HP kita sama persis, hehehe)
“Hwang Tae Kyung-sshi” jawab Mi Nam
“Go Mi Nam, kau dimana?” tanya Tae Kyung
“Aku ada diterminal bis dekat kantor” jawab Mi Nam
“Kau jangan kemana-mana ya!” kata Tae Kyung mematikan teleponnya, Mi Nam terlihat bingung dan Tae Kyung terlihat kesal.
“Hwang Tae Kyung-sshi” jawab Mi Nam
“Go Mi Nam, kau dimana?” tanya Tae Kyung
“Aku ada diterminal bis dekat kantor” jawab Mi Nam
“Kau jangan kemana-mana ya!” kata Tae Kyung mematikan teleponnya, Mi Nam terlihat bingung dan Tae Kyung terlihat kesal.
Tae Kyung menemukan Mi Nam dan menghampirinya.
“Hwang Tae Kyung-sshi” kata Mi Nam, Tae Kyung memperhatikan Mi Nam yang berpakaian perempuan.
“Kau akan pergi seperti ini?” tanya Tae Kyung
“Apa?” Mi Nam memperhatikan pakaiannya.
“tidak masalah denganku, jika kau pergi, tapi bagimana bisa kau pergi tanpa bilang apa-apa?” tanya Tae Kyung, Mi Nam agak bingung
“Apa kau mencoba tinggalkan padaku untuk menjelaskan pada presiden Ahn dan orang-orang.” kata Tae Kyung
“Dan bagaimana dengan bibimu” tanya Tae Kyung lagi
“Setelah menjelaskan, setelah menyelesaikan semuanya, kau bisa pergi!” bentak Tae Kyung
“kau pikir kau bisa pergi dengan mengabaikannya, lalu menghilang?” bentak Tae Kyung lagi
“kau pikir aku akan membiarkanmu pergi seperti ini” kata Tae Kyung sembari mengambil tas Mi Nam. Tae Kyung menyuruh Mi Nam masuk kedalam mobilnya.
“Hwang Tae Kyung-sshi” kata Mi Nam, Tae Kyung memperhatikan Mi Nam yang berpakaian perempuan.
“Kau akan pergi seperti ini?” tanya Tae Kyung
“Apa?” Mi Nam memperhatikan pakaiannya.
“tidak masalah denganku, jika kau pergi, tapi bagimana bisa kau pergi tanpa bilang apa-apa?” tanya Tae Kyung, Mi Nam agak bingung
“Apa kau mencoba tinggalkan padaku untuk menjelaskan pada presiden Ahn dan orang-orang.” kata Tae Kyung
“Dan bagaimana dengan bibimu” tanya Tae Kyung lagi
“Setelah menjelaskan, setelah menyelesaikan semuanya, kau bisa pergi!” bentak Tae Kyung
“kau pikir kau bisa pergi dengan mengabaikannya, lalu menghilang?” bentak Tae Kyung lagi
“kau pikir aku akan membiarkanmu pergi seperti ini” kata Tae Kyung sembari mengambil tas Mi Nam. Tae Kyung menyuruh Mi Nam masuk kedalam mobilnya.
“Kakak, apa kau memberi aku tumpangan?” tanya Mi Nam. Tae Kyung mengerutkan dahinya.
Mi Nam menelepon Manager Ma dan menjelaskan bahwa dia hanya ingin menemui suster kepala, karena suster kepala ada di Seoul.
Mi Nam menelepon Manager Ma dan menjelaskan bahwa dia hanya ingin menemui suster kepala, karena suster kepala ada di Seoul.
Melihat Mi Nam berpakaian perempuan, Tae Kyung berkata,”Seperti bertemu denganmu untuk pertama kalinya. Untuk suatu alasan. Aku merasa harus berbicara sopan denganmu.” Tae Kyung memanggil Mi Nam dengan sebutan nona Go Mi Nam, Mi Nam membenarkan, namanya Go Mi Nyu.
“Lalu Nona Go Mi Nyu memotong rambutnya untuk menjadi Tuan Mi Nam ?”
“Ya. Tapi saat ia menjadi pria, aku menjadi pria yang gaya.” kata Mi Nam
“Tetap saja, kau pasti sedih harus memotong rambutmu. Bagaimanapun kau seorang gadis.” balas Tae Kyung
“Biarpun rambutku pendek, aku tetap seorang gadis.” jawab Mi Nam
Tae Kyung, berpikir sejenak “Tapi Go Mi Nam yang kutahu, kau masih seorang pria.”
“Tapi sekarang rambutku sudah panjang dan aku mengenakan jepit rambut, biarpun aku tidak cantik, apa aku tidak seperti seorang gadis?” kata Mi Nam
“Apa kau berkeras bahwa kau terlihat seperti seorang gadis mengenakan jepit dengan rambut palsu?” kata Tae Kyung (Tae Kyung gimana sih, Mi Nam udah cantik begini juga masih juga di cela). Mi Nam kecewa dengan jawaban Tae Kyung, dan melepas jepit rambutnya. Apalagi saat jepit rambutnya juga patah. Tae Kyung sedikit merasa bersalah dengan kata-katanya.
“Lalu Nona Go Mi Nyu memotong rambutnya untuk menjadi Tuan Mi Nam ?”
“Ya. Tapi saat ia menjadi pria, aku menjadi pria yang gaya.” kata Mi Nam
“Tetap saja, kau pasti sedih harus memotong rambutmu. Bagaimanapun kau seorang gadis.” balas Tae Kyung
“Biarpun rambutku pendek, aku tetap seorang gadis.” jawab Mi Nam
Tae Kyung, berpikir sejenak “Tapi Go Mi Nam yang kutahu, kau masih seorang pria.”
“Tapi sekarang rambutku sudah panjang dan aku mengenakan jepit rambut, biarpun aku tidak cantik, apa aku tidak seperti seorang gadis?” kata Mi Nam
“Apa kau berkeras bahwa kau terlihat seperti seorang gadis mengenakan jepit dengan rambut palsu?” kata Tae Kyung (Tae Kyung gimana sih, Mi Nam udah cantik begini juga masih juga di cela). Mi Nam kecewa dengan jawaban Tae Kyung, dan melepas jepit rambutnya. Apalagi saat jepit rambutnya juga patah. Tae Kyung sedikit merasa bersalah dengan kata-katanya.
Mereka sampai di Gereja, Tae Kyung berkata akan menjemput Mi Nam, Mi Nam minta waktu 2 jam untuk menemui Suster Kepala. Saat Mi Nam pergi, Tae Kyung melihat jepit rambut yang patah dan berkata, “Aku tidak mematahkannya, tapi aku merasa tidak enak sekarang.”
Mi Nam tidak bisa mengatakan masalahnya pada Suster Kepala, Mi Nam hanya ingin dihibur.
Mi Nam tidak bisa mengatakan masalahnya pada Suster Kepala, Mi Nam hanya ingin dihibur.
Tae Kyung berjalan-jalan dengan mobilnya, dan ia berhenti di penjual jepit dan mencari jepit rambut. Tae Kyung tidak punya uang kecil, maka dia bayar jepit seharga 3000 won dengan uang 100rb won. Tae Kyung berkata, “Ini jepit seharga 100rb won.” He Yi menelepon Tae Kyung, dia malas melayaninya dan menutup teleponya. Heyi menelepon lagi, sebelum Tae Kyung sempat menutupnya lagi, Heyi teriak, “Wanita itu! Ada foto yang lain dari wanita itu. Salah satu stafku mengambil fotonya saat kau lari dengannya.”
Tae Kyung dengan terpaksa menemui He Yi didekat sungai. tae Kyung meminta He Yi menunjukkan gambarnya tapi He Yi malah memancing Tae Kyung dengan bertanya “siapa wanita itu? wajahnya nampak akrab, apa dia orang agency?”
“Aku bilang tunjukan padaku gambarnya!” kata Tae Kyung
“Apa dia selebriti? aku tahu prediden ahn akan bilang padaku jika aku tunjukkan itu padanya” kata He Yi
“Kau.. mau main-main denganku kan?” tanya Tae Kyung
He Yi tertawa dan menjawab ” kau baru tahu sekarang?tidak ada gambar”
“Hei, jika aku ada gambar, apa kau pikir aku akan memanggilmu?” kata He Yi
“Aku akan segera mengirimnya kepada wartawan” lanjut He Yi
“Kelihatannya kau pikir kau begitu pintar dan terhormat, tapi kau lebih bodoh dari tampangmu itu kan” kata He Yi
“Di mana mobilmu?” tanya Tae Kyung
“Kenapa? kau akan melemparnya karena kau marah?” tanya He Yi
“Mobilku.. benar-benar jauh…”jawab He Yi
“Benarkah, kalau begitu baguslah” kata Tae Kyung senang
Tae Kyung mengambil sepatu He Yi dan melemparkanya ke sungai, He Yi berteriak marah dan melemparkan sepatu yang satunya kearah Tae Kyung tapi ga kena. Tae Kyung malah menendang sepatu He Yi ke sungai (impas sudah.. tu sepatu dua-duanya berenang di sungai, hehehe)
He Yi kesal dan menyebut Tae Kyung gila. Tae Kyung melihat jamnya dan berkata “aku akan terlambat karena dirinya!”
“Aku bilang tunjukan padaku gambarnya!” kata Tae Kyung
“Apa dia selebriti? aku tahu prediden ahn akan bilang padaku jika aku tunjukkan itu padanya” kata He Yi
“Kau.. mau main-main denganku kan?” tanya Tae Kyung
He Yi tertawa dan menjawab ” kau baru tahu sekarang?tidak ada gambar”
“Hei, jika aku ada gambar, apa kau pikir aku akan memanggilmu?” kata He Yi
“Aku akan segera mengirimnya kepada wartawan” lanjut He Yi
“Kelihatannya kau pikir kau begitu pintar dan terhormat, tapi kau lebih bodoh dari tampangmu itu kan” kata He Yi
“Di mana mobilmu?” tanya Tae Kyung
“Kenapa? kau akan melemparnya karena kau marah?” tanya He Yi
“Mobilku.. benar-benar jauh…”jawab He Yi
“Benarkah, kalau begitu baguslah” kata Tae Kyung senang
Tae Kyung mengambil sepatu He Yi dan melemparkanya ke sungai, He Yi berteriak marah dan melemparkan sepatu yang satunya kearah Tae Kyung tapi ga kena. Tae Kyung malah menendang sepatu He Yi ke sungai (impas sudah.. tu sepatu dua-duanya berenang di sungai, hehehe)
He Yi kesal dan menyebut Tae Kyung gila. Tae Kyung melihat jamnya dan berkata “aku akan terlambat karena dirinya!”
Mi Nam ditelepon oleh Tae Kyung yang mengatakan kalau dia akan terlambat menjemput Mi Nam.”Tidak apa-apa jika kau terlambat, aku akan menunggumu disini” jawab Mi Nam
He Yi berjalan tapa alas kaki, dia menutupi wajahnya dengan tas. Karena marah kepada Tae Kyung, He Yi akan menelepon wartawan dan mengatakan kalau Mi Nam itu seorag wanita. Tapi saat Mi Nam akan menelepon dia kena timpuk bola basket (hahaha.. kasian He Yi)
dan He Yi terjatuh dengan hidung berdarah.
He Yi berjalan tapa alas kaki, dia menutupi wajahnya dengan tas. Karena marah kepada Tae Kyung, He Yi akan menelepon wartawan dan mengatakan kalau Mi Nam itu seorag wanita. Tapi saat Mi Nam akan menelepon dia kena timpuk bola basket (hahaha.. kasian He Yi)
dan He Yi terjatuh dengan hidung berdarah.
Para pemuda yang sedang bermain basket mendekatinya dan bertanya keadaannya, tapi mereka terkejut saat tahu itu adalah Yoo He Yi.
Bukannya menolong He Yi mereka malah mengambil foto He Yi dengan hidug berdarah. he Yi meminta mereka untuk tidak mengambil gambarnya tapi meeka tidak mendengarnya. He Yi pun menangis.
Bukannya menolong He Yi mereka malah mengambil foto He Yi dengan hidug berdarah. he Yi meminta mereka untuk tidak mengambil gambarnya tapi meeka tidak mendengarnya. He Yi pun menangis.
Dan Tae Kyung datang menolong He Yi dengan jaketnya yang langsung digunakan untuk menutupi He Yi dan membawanya pergi dari situ.Mereka terus saja mengambil gambar mereka berdua.
He Yi ada di dalam mobil Tae Kyung dan terkejut saat tahuS emua gambar He Yi dan Tae Kyung sudah ada diinternet.He Yi merasa malu dan ingin pensiun.
“Tapi kau.. kenapa kau melakukan itu?”tanya He Yi pada Tae Kyung
“Kau dan aku.. kita harus bersama-sama, mereka sudah mencurigai kita. kenapa kau membantuku” lanjut He Yi
“Karena aku tahu bagaimana rasanya diambil foto secara salah, sebagai teman, aku hanya membantumu saja” jawab Tae Kyung.
“Terima kasih” kata He Yi
Tae Kyung menyuruh He Yi untuk menunggu di mobilnya saja sampai managernya datang karena Tae Kyung harus pergi. He Yi menyuruh Tae Kyung keluar dari mobil karena dia ingin meniup hidung (aku bingung menterjemahkannya tapi yang sopan sih begitu).
He Yi menjawab telepon Tae Kyung yang ternyata dari Mi Nam
“Hyung-nim, ini Go Mi Nam, aku sedang menunggumu, berapa lama lagi?” tanya Mi Nam
“Oppa tidak bisa pergi sekarang, berhenti menunggunya” jawab He Yi yang langsung mematikan telepon
Mi Nam terdiam mendengarnya. Mi Nam pasti cemburu, hehehe
Tae Kyung melihat jamnya dan menyuruh He Yi keluar tapi He Yi tak mau. tae Kyung melihat jamnya lagi.
“Tapi kau.. kenapa kau melakukan itu?”tanya He Yi pada Tae Kyung
“Kau dan aku.. kita harus bersama-sama, mereka sudah mencurigai kita. kenapa kau membantuku” lanjut He Yi
“Karena aku tahu bagaimana rasanya diambil foto secara salah, sebagai teman, aku hanya membantumu saja” jawab Tae Kyung.
“Terima kasih” kata He Yi
Tae Kyung menyuruh He Yi untuk menunggu di mobilnya saja sampai managernya datang karena Tae Kyung harus pergi. He Yi menyuruh Tae Kyung keluar dari mobil karena dia ingin meniup hidung (aku bingung menterjemahkannya tapi yang sopan sih begitu).
He Yi menjawab telepon Tae Kyung yang ternyata dari Mi Nam
“Hyung-nim, ini Go Mi Nam, aku sedang menunggumu, berapa lama lagi?” tanya Mi Nam
“Oppa tidak bisa pergi sekarang, berhenti menunggunya” jawab He Yi yang langsung mematikan telepon
Mi Nam terdiam mendengarnya. Mi Nam pasti cemburu, hehehe
Tae Kyung melihat jamnya dan menyuruh He Yi keluar tapi He Yi tak mau. tae Kyung melihat jamnya lagi.
Agensi menerima banyak telepon masuk yang menanyakan tentang foto Tae Kyung dan He Yi di internet. Manajemen membantah rumor itu dan manager Ma berkata bahwa ” Mereka hanya kakak-adik” (alasan yang klise, hehehe)
Jeremy dan Shin Woo juga sudah melihat berita Tae Kyug diinternat dan Shin Woo berkata “Kupikir Mi Nam bersama Tae Kyung, kalau begtu bagaimana dengan Go Mi Nam?”
Jeremy dan Shin Woo juga sudah melihat berita Tae Kyug diinternat dan Shin Woo berkata “Kupikir Mi Nam bersama Tae Kyung, kalau begtu bagaimana dengan Go Mi Nam?”
Mi Nam masih menunggu Tae Kyung da akhirnya dia memutuskan untuk pergi berbelanja pakaian.Mi Nam mengunjungi toko kosmetik, Mi Nam menerima telepon dari Shin Woo, dia menawarkan untuk menjemput Mi Nam
tapi Mi Nam menolak padahal Shin Woo juga ada disitu. Shin Woo menyamar dengan mengenakan topi fedora dan kaca mata keren banget menurutku.
Shin Woo mengikuti Mi Nam dari belakang.
“Apa kau sudah makan?”tanya Shin Woo
“Belum” jawab Mi Nam
“Selagi kau ada di Myungdong kau harus makan kalguksoo”
Shin Woo menyusul Mi Nam dan duduk dibelakangnya, dia juga memesan kalguksoo
tapi Mi Nam menolak padahal Shin Woo juga ada disitu. Shin Woo menyamar dengan mengenakan topi fedora dan kaca mata keren banget menurutku.
Shin Woo mengikuti Mi Nam dari belakang.
“Apa kau sudah makan?”tanya Shin Woo
“Belum” jawab Mi Nam
“Selagi kau ada di Myungdong kau harus makan kalguksoo”
Shin Woo menyusul Mi Nam dan duduk dibelakangnya, dia juga memesan kalguksoo
Setelah makan kakguksoo, Mi Nam bilang ingin makan es krim.
“Ss krim? belok ke kanan?” kata Shin Woo
“Iya, benar” kata Mi Nam (Mi Nam aneh nih harusnya dia sadar dong kalo shin woo ada di deket dia)
Mi Nam masuk ke toko es krim, pelayan memberikan Mi Nam satu porsi es krim berbentuk lucu, tapi Mi Nam merasa dia tidak memesannya pelayan itu bilang kalau itu gratis, padahal Shin Woo yang beliin, hehehe
Setelah makan es krim Shin Woo menelepon lagi
“aku dapat es krim gratis!” kata Mi Nam
“benarkah, aku belum pernah dapat es krim gratis sebelumnya, kau sangat beruntung” kata Shin Woo sok ga tahu.
“Ah,Shin Woo-Hyung aku harus beli beberapa pakaian, kau tahu dimana aku bisa dapatkan beberapa pakaian keran yang murah?”tanya Mi Nam
“seberapa murah?” tanya Shin Woo
Mi Nam memilih beberapa baju pria, dia agak sungkan untuk mencobanya karena dia sedang berpakaian seperti wanita.
“aku bisa beli semua pakaian yang bagus dengan harga semurah itu?”tanya Mi Nam pada kasir
“Sedang ada sale besar-besaran. kau beruntung” jawab si kasir
Shin Woo datang ke kasir dan membayar kekurangannya (Shin Woo baik sekali)
“Ss krim? belok ke kanan?” kata Shin Woo
“Iya, benar” kata Mi Nam (Mi Nam aneh nih harusnya dia sadar dong kalo shin woo ada di deket dia)
Mi Nam masuk ke toko es krim, pelayan memberikan Mi Nam satu porsi es krim berbentuk lucu, tapi Mi Nam merasa dia tidak memesannya pelayan itu bilang kalau itu gratis, padahal Shin Woo yang beliin, hehehe
Setelah makan es krim Shin Woo menelepon lagi
“aku dapat es krim gratis!” kata Mi Nam
“benarkah, aku belum pernah dapat es krim gratis sebelumnya, kau sangat beruntung” kata Shin Woo sok ga tahu.
“Ah,Shin Woo-Hyung aku harus beli beberapa pakaian, kau tahu dimana aku bisa dapatkan beberapa pakaian keran yang murah?”tanya Mi Nam
“seberapa murah?” tanya Shin Woo
Mi Nam memilih beberapa baju pria, dia agak sungkan untuk mencobanya karena dia sedang berpakaian seperti wanita.
“aku bisa beli semua pakaian yang bagus dengan harga semurah itu?”tanya Mi Nam pada kasir
“Sedang ada sale besar-besaran. kau beruntung” jawab si kasir
Shin Woo datang ke kasir dan membayar kekurangannya (Shin Woo baik sekali)
Shin Woo menelepon Mi Nam lagi
“Go Mi Nam, ada yang ingin aku beritahukan padamu.apa tidak apa-apa jika aku sedikit mengejutkanmu?” tanya Shin Woo
“Apa yang ingin kau beritahukan?” kata Mi Nam.
“Berbaliklah” kata Shin Woo menutup teleponya
Shin Woo ada dihadapan Mi Nam tapi dia tidak melihatnya karena banyak orang yang lalu-lalang. HP Mi Nam berdering ternyata itu dari Tae Kyung dan Mi Nam membalikan badannya lalu pergi karena Tae Kyung sudah menjemputnya.
Shin Woo terdiam kecewa dan berkata “kau sudah sangat dekat.Jika kau berjalan satu langkah lagi…”
“Go Mi Nam, ada yang ingin aku beritahukan padamu.apa tidak apa-apa jika aku sedikit mengejutkanmu?” tanya Shin Woo
“Apa yang ingin kau beritahukan?” kata Mi Nam.
“Berbaliklah” kata Shin Woo menutup teleponya
Shin Woo ada dihadapan Mi Nam tapi dia tidak melihatnya karena banyak orang yang lalu-lalang. HP Mi Nam berdering ternyata itu dari Tae Kyung dan Mi Nam membalikan badannya lalu pergi karena Tae Kyung sudah menjemputnya.
Shin Woo terdiam kecewa dan berkata “kau sudah sangat dekat.Jika kau berjalan satu langkah lagi…”
Mi Nam menemui Tae Kyung dan menuju mobilnya untuk ganti baju, tapi Tae Kyung menghentikannya dengan barkata “Bagaimana jika pulang seperti itu?, bagaimana jika kau katakan semuanya pada presiden Ahn” kata Tae Kyung
“Aku akan membantumu” lanjut Tae Kyung.
“Mengapa kau menerimaku masuk sebagai anggota grup?” tanya Mi Nam
“aku suka suaramu sama seperti kata presiden Ahn, suara yang sudah lama kucari, yang paling tepat untuk lagu baruku” jawab Tae Kyung
Mi Nam meminta Tae Kyung mempercayakan lagu itu padanya, karena suaranya tidak palsu dan dia berjanji akan berkerja keras. Mi Nam masuk kedalam mobil untuk berganti pakaian lagi dan menjadi tuan Mi Nam. Mereka akhirnya pulang ke asrama.
“Aku akan membantumu” lanjut Tae Kyung.
“Mengapa kau menerimaku masuk sebagai anggota grup?” tanya Mi Nam
“aku suka suaramu sama seperti kata presiden Ahn, suara yang sudah lama kucari, yang paling tepat untuk lagu baruku” jawab Tae Kyung
Mi Nam meminta Tae Kyung mempercayakan lagu itu padanya, karena suaranya tidak palsu dan dia berjanji akan berkerja keras. Mi Nam masuk kedalam mobil untuk berganti pakaian lagi dan menjadi tuan Mi Nam. Mereka akhirnya pulang ke asrama.
Sementara itu, He Yi merasa ada yang aneh dengan perasaannya. “Jika aku mencelakainya, Tae Kyung juga akan terluka.” He Yi sepertinya mulai suka Tae Kyung setelah dia tolong tadi. He Yi memutuskan untuk membiarkan semuanya kali ini. Tapi He Yi juga melihat ada kesempatan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, lalu menuju kantor A.N.JELL untuk mengembalikan jaket Tae Kyung. (He Yi tahu keadaan nih). He Yi tiba di kantor A.N.JELL dan langsung diserbu wartawan yang hendak memotretnya.
Tae Kyung dan Mi Nam masih dijalan menuju kantor A.N.JELL
Tae Kyung bertanya pada Mi Nam apa dia menemukan sesuatu ditasnya, Mi Nam menemukan jepit rambut saat Tae Kyung akan menjelaskan, Mi Nam malah bertanya “apa ini milik He Yi?”
Tae Kyung kesal mendengarnya. Mi Nam berkata dia tahu mereka tadi bersama He Yi juga menjawab teleponnya. Tae Kyung marah dan bekata “itu bukan miliknya, itu milikmu!”
“Kau terlihat terpukul saat jepit rambutmu patah, jadi aku membelinya tadi” kata Tae Kyung bangga
“ini.. benar-benar milikku?” tanya Mi Nam terharu
“mengapa kau hanya melihatnya?” lanjut Tae Kyung
“karena aku seorang laki-laki sekarang. jepit ini tidak akan sesuai sekarang. jika aku sudah menjadi gadis dan rambutku sudah panjang lagi, aku akan memakainya.” kata Mi Nam
Tae Kyung mengingatkan Mi Nam “sekali lagi kau kembali mejadi seorang wanita, bukankah kau harus pergi?”
“Sebagai seorang wanita, aku tidak punya alasan untuk menemuimu, kan?” tanya Mi Nam sedih
“Itu seharga 100000 won” kata Tae Kyung
“100000 won?”Mi Nam membalik jepitannya dan melihat label harga 3000 won
“hyung-nim, kau tak usah berbohong” kata Mi Nam
“ini cuma 3000 won?” ledek Mi Nam
“aku membelinya seharga 100000won” kata Tae Kyung ga mau kalah.
“hyung-nim, aku masih suka walau hanya 3000 won”
“aku bilang, aku membelinya seharga 100000 won” Tae Kyung masih ga mau kalah (padahal Tae Kyung beneran beli 100000 won, Mi Nam tetp ga percaya juga..) Dan akhirnya mereka ribut gara-gara harga jepitan.
Tae Kyung bertanya pada Mi Nam apa dia menemukan sesuatu ditasnya, Mi Nam menemukan jepit rambut saat Tae Kyung akan menjelaskan, Mi Nam malah bertanya “apa ini milik He Yi?”
Tae Kyung kesal mendengarnya. Mi Nam berkata dia tahu mereka tadi bersama He Yi juga menjawab teleponnya. Tae Kyung marah dan bekata “itu bukan miliknya, itu milikmu!”
“Kau terlihat terpukul saat jepit rambutmu patah, jadi aku membelinya tadi” kata Tae Kyung bangga
“ini.. benar-benar milikku?” tanya Mi Nam terharu
“mengapa kau hanya melihatnya?” lanjut Tae Kyung
“karena aku seorang laki-laki sekarang. jepit ini tidak akan sesuai sekarang. jika aku sudah menjadi gadis dan rambutku sudah panjang lagi, aku akan memakainya.” kata Mi Nam
Tae Kyung mengingatkan Mi Nam “sekali lagi kau kembali mejadi seorang wanita, bukankah kau harus pergi?”
“Sebagai seorang wanita, aku tidak punya alasan untuk menemuimu, kan?” tanya Mi Nam sedih
“Itu seharga 100000 won” kata Tae Kyung
“100000 won?”Mi Nam membalik jepitannya dan melihat label harga 3000 won
“hyung-nim, kau tak usah berbohong” kata Mi Nam
“ini cuma 3000 won?” ledek Mi Nam
“aku membelinya seharga 100000won” kata Tae Kyung ga mau kalah.
“hyung-nim, aku masih suka walau hanya 3000 won”
“aku bilang, aku membelinya seharga 100000 won” Tae Kyung masih ga mau kalah (padahal Tae Kyung beneran beli 100000 won, Mi Nam tetp ga percaya juga..) Dan akhirnya mereka ribut gara-gara harga jepitan.
Tae Kyung mendapat telepon dari presiden Ahn yang memberitahukan kalau Yoo He Yi ada di kantor. Presiden Ahn Minta Tae Kyung datang unuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Tae Kyung dan Mi Nam tiba dikantor, mereka lewat pintu belakang untuk menghindari wartawan. Tae Kyung menemui He Yi dan marah saat tahu He Yi datang ke sini hanya untuk mengembalikan jaketnya.
“Orang tidak akan mempercayai kita jika kita berkata itu tidak benar, maka apa kau mau membuatnya menjadi benar?” kata He Yi.
“Tidak, aku tidak ingin berkata kita berkencan. Ini konyol. Jika aku pergi keluar dan mengumumkan bahwa ini tidak benar, kau akan malu datang ke sini. Jadi kau pergi saja dan jelaskan bahwa tidak ada apa-apa.” kata Tae Kyung menolak
“Tidak, aku tidak ingin berkata kita berkencan. Ini konyol. Jika aku pergi keluar dan mengumumkan bahwa ini tidak benar, kau akan malu datang ke sini. Jadi kau pergi saja dan jelaskan bahwa tidak ada apa-apa.” kata Tae Kyung menolak
Heyi marah dan terluka berkata, “Ini semua karena kau!” He Yi mengingatkan bahwa dia tahu siapa wanita itu. Tae Kyung tidak sabar dengan ancaman He Yi dan berkata agar He Yi berhenti main-main dengannya. Tae Kyung pergi dan He Yi mengirim foto Mi Nam pada Tae Kyung dan berkata, “Aku sudah bilang aku tahu siapa dia. Lihat, aku tidak bercanda.”
Tae Kyung sadar bahwa He Yi tahu bahwa Mi Nam adalah gadis lain itu. Heyi keluar untuk mengumumkannya pada reporter. Tae Kyung harus segera mengambil keputusan bagaimana menyelesaikan ini. Tae Kyung menatap Mi Nam dan tanya, “Go Mi Nam, aku mau tanya lagi. Apa kau harus tetap tinggal? sebagai seorang pria, dan sebagai Go Mi Nam?” Mi Nam mengangguk mantap.
Tae Kyung pergi , dia berlari menyusul He Yi dan menahan tangannya, HeYi hampir sampai di lobby. Mereka berdiri di tangga. He Yi marah dan memutuskan untuk mengekspos Mi Nam, “Apa kau kira, kau bisa menutup mulutku? Lepaskan aku!” Heyi mencoba menarik tangannya dari cengkeraman Tae Kyung, lalu Tae Kyung melakukan yang bisa ia lakukan untuk menghentikan He Yii, ia menariknya dan mencium He Yi didepan wartawan yang langsung meliput kejadian itu dan menghujani mereka dengan kilatan lampu kamera. (well, aku tahu Tae Kyung tidak benar-benar melakukan itu dan ini betuk pengorbanan Tae Kyung untuk Mi Nam, mereka (Tae Kyung – Mi Nam) akan mulai saling jatuh cinta)
Mi Nam melihat kejadian itu dari atas dan merasa hatinya sakit (terbakar api cemburu). Mi Nam berkata dalam hatinya “suster kepala, apa sengat listrik bisa begitu menyakitkan?”
0 komentar